Kesulitan dalam berkomunikasi kerap menjadi masalah sebagian orang. Misalnya, Anda ingin menggunakan telepon seluler, namun baterainya habis. Sementara pasokan listrik juga terganggu. Menyebalkan bukan?
Kondisi seperti ini ternyata menginspirasi dua mahasiswa jurusan teknik elektro asal Universitas Nairobi, Kenya. Jeremiah Murumi dan Pascal Katana telah mengembangkan teknologi berupa pengisian ulang telepon seluler saat bersepeda.
Menurut Murumi dan Pascal, prinsip penggunaan alat temuan itu serupa dengan konsep lampu sepeda yang mendapat tenaga listrik dari dinamo. Pengguna cukup mengayuh pedal sepeda. Nantinya, perangkat penghubung sepeda dan telepon genggam akan berubah menjadi energi.
Temuan dua mahasiswa kreatif ini disambut sukacita oleh warga di pedesaan. Selama ini, warga harus menempuh perjalanan jauh berkilo-kilo meter untuk mendapat pasokan listrik. Penemuan charger alternatif ini juga memberikan keuntungan bagi Murumi dan Pascal. Alat tersebut dijual senilai US$ 4 juta di Kenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar